5 Investasi yang Cocok Bagi Fresh Graduate yang Baru Gajian
5 Investasi yang Cocok Bagi Fresh Graduate yang Baru Gajian
9/14/20254 min read
Menjadi fresh graduate berarti kamu baru memasuki fase di mana penghasilan tetap mulai mengalir setiap bulan. Ini adalah momen penting untuk mulai memikirkan bagaimana uangmu bisa berkembang, bukan hanya dibelanjakan saja. Dengan memilih investasi yang tepat sejak dini, di usia muda kamu bisa memanfaatkan keuntungan jangka panjang, terutama efek compounding (bunga majemuk) yang bisa membuat uang tumbuh secara eksponensial. Artikel ini akan membahas 5 investasi yang cocok untuk fresh graduate, plus langkah awal dan tips praktis supaya investasi berjalan lancar serta tidak membebani keuangan harianmu
Mengapa Fresh Graduate Harus Mulai Investasi Sekarang
Sebelum ke daftar jenis investasi, ada baiknya kamu memahami beberapa alasan kenapa memulai investasi sejak dini sangat menguntungkan:
Waktu sebagai aset terbesar
Waktu memberi ruang bagi investasi untuk tumbuh, meskipun modal awal tidak besar. Studi Business Insider menyebutkan bahwa seseorang yang mulai berinvestasi di usia muda akan banyak diuntungkan dibanding mulai di usia lebih tua, karena efek waktu terhadap pertumbuhan investasi. Business InsiderMenghindari utang konsumtif yang berbahaya
Jika semuanya langsung dibelanjakan, risiko utang konsumtif (kartu kredit, cicilan yang tak terkontrol) akan muncul. Investasi bisa menjadi alternatif positif dibanding “utang untuk gaya hidup.”Membangun kebiasaan keuangan sehat
Belajar budgeting, menabung, dan mengalokasikan sebagian gaji untuk investasi bisa membentuk disiplin finansial yang akan sangat berguna seumur hidup. Referensi dari Kiplinger menekankan pentingnya memiliki dana darurat, meminimalkan utang, dan mulai menabung & berinvestasi sedini mungkin. KiplingerManfaat pajak & fasilitas dari perusahaan
Di beberapa negara, ada manfaat pajak atau program pensiun perusahaan (seperti 401(k) di AS) yang bisa dimanfaatkan. Bagi fresh graduate yang bekerja di perusahaan yang menyediakan fasilitas semacam itu, ini adalah kesempatan yang tidak boleh dilewatkan. Thrivent+1
Sekarang, mari kita lihat apa saja 5 jenis investasi yang cocok bagi fresh graduate yang baru mulai gajian.
1. Rekening Tabungan Berbunga Tinggi atau Instrumen Kekunci Aman (Mis: Deposito, Sertifikat)
Bagi kamu yang masih sangat baru, modal kecil, dan sensitif terhadap risiko, langkah pertama yang paling aman adalah menyimpan uang di instrumen yang tidak fluktuatif.
Rekening tabungan berbunga tinggi (high-yield savings account): suku bunganya biasanya jauh lebih tinggi daripada tabungan reguler. Uangmu tetap mudah diakses saat darurat.
Deposito / sertifikat deposito atau instrumen seperti Certificates of Deposit (CD) di luar negeri: kamu commit uangmu untuk periode tertentu, tapi imbal hasilnya lebih bagus daripada tabungan biasa. Risiko hampir nihil asalkan banknya aman.
Money market fund atau reksa dana pasar uang juga bisa jadi pilihan jika kamu menginginkan likuiditas dan keamanan lebih relatif baik dibanding saham. Referensi Bankrate menyebut instrumen semacam ini ideal untuk menyimpan dana yang tidak akan dipakai dalam waktu segera. Bankrate
Kapan memilih ini?
Jika kamu belum punya dana darurat.
Jika kamu ingin menjaga modal tetap aman sambil mendapatkan sedikit keuntungan.
Jika kamu butuh likuiditas karena kemungkinan kebutuhan mendadak (misalnya laptop rusak, biaya kesehatan, dll.).
2. Reksa Dana / ETF (Exchange-Traded Funds)
Setelah memiliki dana darurat dan rasa nyaman dengan instrumen dasar, kamu bisa mulai masuk ke reksa dana atau ETF.
Reksa dana saham / campuran / obligasi: tergantung seberapa besar risiko yang kamu ingin ambil. Jika kamu masih muda dan toleransi terhadap kenaikan turun pasar tinggi, reksa dana saham bisa memberikan pertumbuhan modal yang lebih tinggi.
ETF: seperti indeks saham, misalnya ETF S&P 500 yang mengikutkan banyak perusahaan besar sekaligus. Keunggulannya: diversifikasi otomatis, biaya umumnya rendah, dan likuiditas lebih baik daripada membeli banyak saham individu. Bankrate misalnya merekomendasikan ETF dan indeks sebagai cara yang baik untuk investor pemula. Bankrate
Tips memilih reksa dana / ETF:
Perhatikan biaya pengelolaan (management fee) atau expense ratio.
Lihat historis kinerja, tapi jangan terlalu terobsesi – fokus pada potensi jangka panjang dan stabilitas.
Pastikan kamu memahami apa saja yang ada dalam portofolio dana / ETF tersebut (apakah banyak saham asing, saham lokal, obligasi, sektor teknologi, dll.).
3. Saham Individu
Meskipun risikonya lebih tinggi, saham individu bisa jadi pilihan menarik jika kamu siap belajar dan memiliki toleransi risiko.
Memilih saham perusahaan yang kamu pahami bisnisnya akan lebih baik — artinya kamu bisa mengikuti laporan keuangan, berita industri, tren bisnis.
Jangan taruh seluruh modal ke satu saham saja — ini riskan. Diversifikasi tetap penting.
Berinvestasi saham bisa dimulai kecil-kecilan dan seiring pengalaman, kamu bisa memperluas portofolio.
Manfaat saham:
Pertumbuhan modal yang bisa tinggi jika perusahaan berkembang cepat.
Dividen, bila perusahaan membayar dividen, bisa jadi sumber pendapatan pasif.
Tapi ada catatan:
Likuiditas: beberapa saham mungkin tidak sering diperdagangkan.
Volatilitas: harga bisa naik-turun drastis.
Biaya transaksi: tergantung platform / broker / fee lokal.
4. Investasi Otomatis dan Aplikasi Investasi
Era digital memudahkan fresh graduate untuk mulai investasi secara otomatis lewat aplikasi keuangan dan robo-advisor.
Robo-advisor: layanan investasi yang secara otomatis membuat portofolio berdasarkan profil risiko, jangka waktu investasi, dan tujuan finansialmu. Kamu tak perlu pilih saham satu-satu. Referensi dari Bankrate dan Charles Schwab menyebut robo-advisor sebagai cara mudah dan murah untuk memulai. Bankrate+1
Aplikasi investasi / micro-investing: aplikasi yang memungkinkanmu investasi kecil setiap bulan, kadang ada yang memungkinkan pembelian fraksi saham (fractional shares). Cocok bila kamu belum punya modal besar tapi ingin masuk ke pasar dengan bertahap.
Manfaat metode otomatis:
Menghindari kelalaian: kalau diatur otomatis, kamu tidak perlu khawatir lupa menyisihkan untuk investasi.
Efek “paksa menabung”: sebagian penghasilan langsung dialokasikan untuk investasi.
Belajar disiplin keuangan.
5. Investasi dalam Diri Sendiri (Self-Investment)
Seringkali dilupakan, tapi investasi terbaik di usia muda mungkin justru di diri sendiri. Ini bisa sangat menentukan karier dan penghasilanmu di masa depan.
Beberapa bentuk investasi diri:
Keterampilan tambahan / kursus / sertifikasi yang relevan dengan bidang kerja. Misalnya kursus pemrograman, desain grafis, data analitik, bahasa asing, atau sertifikasi profesional.
Networking / komunitas profesional / mentorship: hubungan dengan orang-orang di industri bisa membuka peluang kerja atau bisnis.
Kesehatan & kebiasaan produktif: menjaga kesehatan fisik/mental supaya bisa bekerja optimal. Ini bentuk “investasi” yang kadang tidak dianggap investasi tapi punya dampak besar.
Membaca & belajar literatur keuangan / investasi:memahami cara kerja pasar, psikologi investor, risiko, strategi. Semakin banyak ilmu, semakin bijak kamu mengambil keputusan investasi.